Pementasan Teater Mendiang Republik, Sorotan Padu Romantika dan Nasionalisme
April 23, 2012 // 0 komentarPress Release Teater Mendiang Republik
Mendiang Republik, pementasan Teater EPIK yang keempat, mengusung nasionalisme sebagai tema utama. Lakon ini hendak memperbincangkan (mempertanyakan?) konsepsi “negara dan merdeka” yang tercacah atas berbagai perspektif kesejarahan dan kekiniannya. Cerita dibangun atas fragmen-fragmen imaji atas narasi perjalanan Sang Republik, yang pada lakon ini digambarkan sebagai seorang Kakek. Kisah dimulai dari cerita Sang Republik mengenai era Sumpah Pemuda, bergerak ke masa Kemerdekaan, lalu Reformasi, hingga akhirnya jejak di masa kini. Tiap masa digambarkan secara berbeda namun tetap dalam benang-merah pertanyaan yang sama : “Apa itu negara? Apa itu merdeka?”. Sorotan konflik pun tidak melulu mengenai persoalan dari Sang Republik yang biasanya umum dibahas dari sudut pandang mahasiswa, Mendiang Republik pun menyorot sisi-sisi romantik, yang terkadang jarang tersentuh. Penambahan unsur kejenakaan pun menjadikan penuturan secara keseluruhan tidak dogmatis, ‘nasionalisme’ yang diperbincangkan pun menjadi lebih ‘terbuka’.
Berbeda dibanding teater-teater EPIK sebelumnya, naskah kali ini berhasil dieksplorasi lebih jauh hingga mendekati bentukan teater sebagai seni pertunjukan. Dalam artian, teater kali ini ramai akan eksplorasi bentuk. Tidak hanya menonjolkan seni peran, koreografi, dan tata panggung, bentuk-bentuk artistik pun dikejar melalui berbagai media : video, gambar, musik, juga suara. Penjelajahan interpretasi pun mencapai pada titik pengisian fragmen dengan aksi-aksi pertunjukan secara massal. Sehingga pada kemasan akhirnya, pementasan kali ini terasa lebih ‘dekat’, ‘jauh’ dari label teater yang terkesan kaku dan berat, ataupun menggurui.
Rasanya tepat jika Mendiang Republik, yang akan dipentaskan 27 Mei mendatang di Teater Tertutup Dago Tea House, menjadi wahana hiburan baru : sekemas pengalaman asik yang juga menawarkan ruang untuk sejenak merenung kembali.
Info Lebih Lanjut :
@majalahEPIK
Berita Terkait
-
Geliat Komunitas Fotografi Kampus
Mei 15, 2012 // 0 komentarFotografi kini menjadi hobi yang banyak digemari oleh masyarakat khususnya mahasiswa. Fotograf
-
Bercinta Dalam Kardus : Pelajaran Menikmati Keterbatasan
Mei 11, 2012 // 0 komentarPementasan Bercinta Dalam Kardus digelar oleh Teater FEUI pada 9-10 Mei lalu di Auditorium Fakul
-
Menggapai Hening di Sendangsono
Mei 7, 2012 // 0 komentarJauh sebelum saya ke sini, sebelum tahun 1904, biksu-biksu dari selatan Sendangsono sering beristira
-
The 16th ALSA E-Comp, Semangat Membawa dan Menimba Pengetahuan Ba ...
Mei 1, 2012 // 0 komentarMelanjutkan kesuksesan acara E-comp sebelumnya ,tahun ini ALSA LCUI mengadakan kembali The 16th AL
-
Livecoustic : Revitalize Your Ears
April 30, 2012 // 0 komentarJumat (27/4), bertempat di Teater Daun FIB UI, Radio Telekomunikasi Citra Universitas Indonesia (R
-
Teko Mempersembahkan Langsung ke Hati
April 30, 2012 // 0 komentarTeko (Teater Psikologi) mempersembahkan sebuah pementasan berjudul “Suryati Langsung ke Hati” di
-
Menikmati Budaya Jepang Lewat Komunitas AKIPA UI
April 26, 2012 // 0 komentarDitemui saat sedang istirahat sore di Kansas (Kantin Sastra) pada Rabu (18/04), Ketua AKIPA Radityo
-
Tebongkar’s Day,dari Bedah Buku Sampai Kartini-Kartono
April 25, 2012 // 0 komentarTechno, Book Lounge and Kartini’s Day atau lebih dikenal dengan Tebongkar’s Day merupakan progra
-
Komunitas Stand Up UI, Mewadahi Tawa Mahasiswa
April 23, 2012 // 0 komentarKomunitas Stand Up UI didirikan pada tanggal 14 Februari 2012 berawal dari gagasan Muhammmad Rizki H
-
Astra International Leadership Festival: Peka, Dalami Masalah unt ...
April 23, 2012 // 0 komentarSeminar bertajuk “Light Up Your Leadership Spirit” diselenggarakan Kamis, 19 April 2012 di Bal