Pendidikan di Balik Jeruji
Mei 2, 2012 // 0 komentarEdisi Khusus Hari Pendidikan Nasional
Menurut pandangan masyarakat umum, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) merupakan tempat yang berisi para kriminal dan menakutkan. Namun, hal ini bukan menjadi alasan bahwa pendidikan di dalamnya tidak diperhatikan, khususnya bagi Anak Didik Pemasyarakatan (Andikpas).
Setiap warga negara berhak mendapatkan jaminan pendidikan, begitu pula mereka yang berada di Lapas. Aris Merdeka Sirait, Ketua Komnas Anak, berpendapat bahwa meskipun Andikpas harus dipidanakan, hak untuk mendapatkan pendidikan harus terpenuhi.
Lapas Anak Pria Tangerang merupakan salah satu lapas yang sudah menerapkan program pendidikan di dalamnya. Program pendidikan yang dijalankan di Lapas ini terdiri pendidikan formal maupun pendidikan informal. Program pendidikan formal yang diberikan adalah tingkan SD, SMP dan program kejar paket A, B, dan C. Sejak tahun 2005, para Andikpas mendapatkan ijazah setelah menyelesaikan studinya.
Fasilitas yang diberikan oleh pihak Lapas untuk pendidikan formal sudah tersedia cukup baik. Ruangan kelas yang sudah dibentuk seperti sekolah pada umumnya sehingga menghilangkan kesan seram sebuah penjara. Ketersediaan buku pun sudah cukup meskipun kuantitasnya sebanyak sekolah laini. Hal ini teratasi dengan peminjaman buku secara bergantian di antara Andikpas.
Namun, keterbatasan jumlah guru merupakan kendala yang terjadi dalam pelaksanaan program pendidikan di Lapas. Roman (bukan naman sebenarnya), salah satu Andikpas mengungkapkan bahwa hal ini menyebabkan terhambatnya aktivitas sekolah. Namun, menurut Priyadi, Kalapas Anak Pria Tangerang, alasan keterbatasan guru ini dikarenakan belum adanya dana yang cukup sehingga belum dapat memenuhi standar dari Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas).
Hal lain yang menjadi masalah adalah kurikulum yang digunakan. Ian (bukan nama sebenarnya), mantan andikpas, mengungkapkan bahwa kurikulum yang berlaku belum mengikuti kurikulum yang terbaru.
Pendidikan informal juga difasilitasi oleh pihal Lapas sehingga para Andikpas bisa mengembangkan bakatnya. “Banyak yang hobi otomotif belajar menjadi montir, ada juga yang belajar sablon.” ujar Roman. Hal ini juga diamini oleh Seto Mulyadi, ia berkata bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mengarahakan berbagai kompetensi mereka (andikpas).
Meskipun berada di dalam Lapas, hal ini tidak menutup kesempatan bagi andikpas untuk berprestasi. Salah satunya adalah Ian yang pernah menjuarai lomba menulis tingkat nasional. Saat ini pun, ia telah duduk di bangku kuliah salah satu universitas swasta di Jakarta.
Keadaan yang cukup kondusif di Lapas Anak Pria Tangerang tidak dirasakan di Lapas yang lain. “Permasalahan muncul di lapas anak yang terletak di daerah dan kota-kota kecil, hal ini terbentur dengan otonomi daerah yang tentunya berhubungan erat dengan masalah pendanaan.” ujar Seto Mulyadi.
Kualitas dari Lapas sendiri ditentukan oleh orang-orang yang peduli terhadapnya. Ian menyampaikan bahwa kualitas Lapas sendiri ditentukan oleh siapa Kalapasnya dan orang-orang yang membuat kebijakan untuk andikpas.
Dimuat dalam majalah Suara Mahasiswa edisi #26 dengan adaptasi oleh Riefky Bagas Prastowo
Berita Terkait
-
Desa Binaan FE UI : Menuju Kemandirian Ekonomi Masyarakat
Juli 2, 2012 // 0 komentarPress Release Desa Binaan FE UI 2012 Sabtu, 19 Mei 2012 lalu, tim Desa Binaan FEUI 2012 melak
-
Indra Jaya Piliang Bacakan Puisi di “Orkes 3 Gobang”
Mei 29, 2012 // 0 komentarPolitikus Indra Jaya Piliang (40) menjadi kejutan di pertunjukan teater “Orkes 3 Gobang” yan
-
Sukseskan Masyarakat Melalui Wirausaha Kreatif
Mei 25, 2012 // 0 komentarSiaran Pers Desa Binaan FE UI Desbin (Desa Binaan) semakin menunjukan kesiapannya dalam memba
-
ENGLICIOUS CARECOUSTIC 2012 : Charity for Alm. Dedy Kuncoro
Mei 9, 2012 // 0 komentarSenin (7/5) Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa Prodi Inggris (IKMI) FIB UI menyelenggarakan acara ENGLI
-
Sanggar Akar ; Tak Sekedar Sekolah Alternatif Bagi Akar Rumput
Mei 2, 2012 // 0 komentarEdisi Khusus Hari Pendidikan Nasional Sekolah Alternatif Sanggar akar untuk menjangkau warga
-
Penggunaan Green Flame Untuk Menunjang Usaha Kecil dan Menengah
April 27, 2012 // 0 komentarGreen Flame merupakan sebuah terobosan yang ramah lingkungan yang diciptakan oleh mahasiswa ITS bern
-
Mapres Bukan sekadar Gelar
April 26, 2012 // 0 komentarMahasiswa berperestasi merupakan sebuah gelar prestisius bagi mahasiswa di negeri ini. Namun, banyak
-
Rona: Semua Perempuan Adalah Sosok Kartini
April 25, 2012 // 0 komentarSaya adalah anak dari Ibu yang bekerja sebagai TKI. Disini, saya ingin membuktikan kalau anak-anak T
-
Community Development, Sarana Pengabdian Mahasiswa
April 23, 2012 // 0 komentar“UI merupakan pionirr dari implementasi pengetahuan dan mencerminkan bukti nyata kontribusi mahasi
-
Akankah UI Meyongsong Matahari?
Maret 6, 2012 // 0 komentarTidak dapat dipungkiri bahwa isu energi menjadi salah satu isu strategis ditengah permasalahan k